Di keluarga besar MMFC, nama Om Arif Banyulangit atau yang lebih akrab disapa Joki Bekas memiliki tempat tersendiri. Sosoknya dikenal sederhana, minim banyak bicara, namun memiliki jam terbang tinggi di lapangan.
Julukan “Joki Bekas” melekat bukan tanpa alasan. Di balik gaya santainya, Om Arif dikenal lihai membaca kondisi air, karakter ikan, dan perubahan situasi di spot mancing.
Dalam berbagai kegiatan mancing MMFC, Joki Bekas sering tampil konsisten. Ia jarang terburu-buru dan lebih memilih pendekatan sabar serta penuh perhitungan.
Pengalaman Lebih Penting dari Gaya
Berbeda dengan sebagian angler yang gemar tampil mencolok, Joki Bekas justru dikenal apa adanya. Baginya, memancing adalah soal pengalaman, bukan soal gaya.
“Kalau sudah sering turun lapangan, kita tahu kapan harus nunggu, kapan harus ganti strategi,” ujar Joki Bekas.
Prinsip ini membuatnya sering menjadi rujukan, terutama ketika kondisi spot sedang sulit.
Dalam hal perlengkapan, Joki Bekas tidak selalu mengandalkan alat mahal. Ia lebih mengutamakan set yang seimbang dan sesuai kebutuhan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemahaman teknik jauh lebih penting dibanding sekadar harga alat.
Figur Tenang di Tubuh MMFC
Di komunitas MMFC, Joki Bekas dikenal sebagai figur yang jarang menonjolkan diri. Namun saat dibutuhkan, pengalamannya selalu menjadi pembeda.
Banyak angler MMFC menilai, keberadaan Joki Bekas adalah penyeimbang di lapangan—tenang, fokus, dan selalu mengedepankan sportivitas.
Lebih dari Sekadar Julukan
Julukan Joki Bekas bukan sekadar panggilan. Ia mencerminkan karakter Om Arif Banyuwangi: sederhana, berpengalaman, dan penuh perhitungan.
Republik Mancing menilai, sosok Joki Bekas adalah bukti bahwa kualitas seorang pemancing tidak selalu ditentukan oleh popularitas, melainkan oleh proses dan konsistensi.
